candra
20-08-2006, 23:17
Dari beberapa kali kegagalan trip kami alami waktu casting hampala di Cirata bareng grup milis dari jakarta, saya layangkan wacana ini supaya mudah2an bisa didiskusikan bersama2 dgn para pakar casting tentunya, untuk itu sy mohon terutama dari Pak Jon dan Mas Soni untuk bersedia memberikan pencerahan kpd kami. :)
Saya perhatikan cara ikan ini melanyak mangsanya (salah satunya adl ikan pepetek), dgn menggiringnya dari bawah air menuju permukaan baru kemudian di lahap rame2. dan kebanyakan terjadi agak jauh 10 s/d 30mtr dari darat yaitu disekitar lokasi drop off. (Mungkin karena di lokasi banyak rakit dan manusia hingga strike zonenya agak jauh dr dari darat)
Tidak seperti di wadaslintang dari cerita kakak saya yg pernah mancing ke sana, hampalanya sering didapati strike sampai hampir di sekitar tepian/darat.
Situasi dan kondisi Spot mancing hampala di cirata.
Lokasi:
Berada di sekitar sebuah pulau di tengah waduk Cirata (Cigandu) yang mana sudah tersedia rakit2 bambu bersaung2. Posisi rakit2 ini berada sekitar +/- 3 s/d 10 mtr dari tepian pulau.
Situasi:
Pada hari2 libur utamanya hr sabtu dan minggu, rakit2 sewaan biasanya terisi penuh oleh pemancing dr Bandung dsktnya.Sedangkan pada hari2 lain tdk terlalu banyak pemancing yg turun.
Kondisi:
Angin dari arah pukul 2 dari depan posisi rakit mulai dari malam hari bertiup s/d kira2 jam 7-8 pagi, setelah itu angin berbalik dari arah pukul 8 bertiup s/d jam 2-3 siang, sambil sesekali ada angin dari arah pukul 10 dan hanya sebentar saja. Ketika angin dari arah ini pun tenggakan berkurang.
Setelah jam 2-3 siang angin tetap dari arah pukul 8 tapi kecepatan bertambah hingga membuat air sedikit berombak dan sedikit keruh, tenggakan hampalapun praktis berhenti.
Feeding zone & strike zone :
Ada drop off/tebing batuan kira2 +/- 5 s/d 20 mtr dari tepian pulau atau +/- 3 s/d 10 mtr dari posisi rakit, di daerah inilah sering terlihat tenggakan hampala sedang mengejar2 mangsanya.
diet hampala di Cirata:
- Ikan pepetek (sejenis ikan2 glass fish) maks sebesar ibu jari
mangsaan yang terbanyak jumlahnya dan yg paling mudah dimangsa krn kurang gesit. Rata2 penjala ikan di bagan bisa mendapat ikan ini 5 s/d 20 kg hasil semalaman menjala.
- Ikan paray (mirip wader hanya ukuran lebih kecil kira2 sebesar kelingking warna emas polos) jumlah sangat terbatas dan gesit.
- anak2 ikan cichlid jenis tilapia, red devil, spoted cichlid (tidak tahu namanya), cichlid yg mirip louhan. rata2 gesit dan cukup agresif.
- anak2 ikan mas dll.
Waktu strike/tenggakan hampala terlihat:
Ketika matahari terbit s/d jam 2-3 siang dan atau ketika angin bertiup kecepatan sepoi2 dari arah pukul 8 dan tenggakan berhenti ketika angin berbalik arah atau angin bertambah kencang.
tambahan:
Saya pribadi dari beberapa kali kesempatan casting hampala biasanya selalu berhasil minimal 1 kali hookup, hasil terbanyak didapatkan ketika suasana sunyi sepi dari pengunjung rakit dgn 5 kali hookup pada hari Senin, 2x hookup pada hari Jumat dan hanya 1x hookup pada hari minggu ketika pengunjung rakit penuh.
Permasalahan:
1. Hampala tidak mau strike ketika lokasi ramai oleh pemancing (mungkin terlalu berisik ya) apalagi geng milis nih ngocol mulu :) Keadaan angin juga ternyata berpengaruh thd perilaku ikan.
2. Di Cirata hanya lure dgn warna2 natural + yang ada efek kilapan yang mendapat strike. Sudah di coba berbagai jenis warna lain tapi tak bersambut.
3. Cara me retrieve lure
Yang saya lakukan : lemparkan poper 3-5mtr melewati zona serangan, diamkan 10 hitungan lalu di sentak2 kasar sambil di retrieve terlihat spt ikan yang panik pontang panting kiri kanan, setelah sedikit melampaui zona serangan di retrieve perlahan dan steady sambil sesekali di sentak ringan/halus atau joran diketuk-ketuk ringan dan sesekali bikin splash. hasilnya
lumayan pernah naikkin 5 ekor dlm satu hari.
4. Kesesuaian antara joran, reel, kenur dan berat lurenya.
Tentunya saya pikir ada perbedaan yg signifikan antara joran khusus untuk lure casting dgn joran jenis lainnya.
Dari beberapa penjelasan dan ulasan Pak Jon mengenai masalah ini, saya kira hal penting ini sering terabaikan oleh kita. (dulu sy pengennya punya 1 joran untuk semua jenis activitas mancing :) )
Sebagai gambaran di bawah ini saya lampirkan peralatan yg saya gunakan setelah menemukan gear yg match, inipun hasil percobaan dari beberapa kali gonta ganti beli joran, kenur, dan reel, hingga akhirnya ketemu yg matching :)
Joran :
Joran casting merk Orion model lexus classic IM7 5.6" line:4-6 lbs lure: 1/8 - 5/8 Oz. buatan korea.
Cukup peka untuk lure2 cilik dgn padanan benang diameter kecil/sesuai.
Kenur :
Braided Sufix matrixpro 12lbs dia: 0.14mm (cukup tipis u ukuran 12lbs) + mono Berkley vanish fluorocarbon 14 lbs 0.33mm untuk leader.
reel :
Shimano Alivio 2500FA ratio 4.6:1 (saya suka dgn reel ini untuk kegiatan mancing/casting ringan karena beratnya cukup enteng juga karena bisa menggulung benang dgn ckp rapi).
Saya perhatikan cara ikan ini melanyak mangsanya (salah satunya adl ikan pepetek), dgn menggiringnya dari bawah air menuju permukaan baru kemudian di lahap rame2. dan kebanyakan terjadi agak jauh 10 s/d 30mtr dari darat yaitu disekitar lokasi drop off. (Mungkin karena di lokasi banyak rakit dan manusia hingga strike zonenya agak jauh dr dari darat)
Tidak seperti di wadaslintang dari cerita kakak saya yg pernah mancing ke sana, hampalanya sering didapati strike sampai hampir di sekitar tepian/darat.
Situasi dan kondisi Spot mancing hampala di cirata.
Lokasi:
Berada di sekitar sebuah pulau di tengah waduk Cirata (Cigandu) yang mana sudah tersedia rakit2 bambu bersaung2. Posisi rakit2 ini berada sekitar +/- 3 s/d 10 mtr dari tepian pulau.
Situasi:
Pada hari2 libur utamanya hr sabtu dan minggu, rakit2 sewaan biasanya terisi penuh oleh pemancing dr Bandung dsktnya.Sedangkan pada hari2 lain tdk terlalu banyak pemancing yg turun.
Kondisi:
Angin dari arah pukul 2 dari depan posisi rakit mulai dari malam hari bertiup s/d kira2 jam 7-8 pagi, setelah itu angin berbalik dari arah pukul 8 bertiup s/d jam 2-3 siang, sambil sesekali ada angin dari arah pukul 10 dan hanya sebentar saja. Ketika angin dari arah ini pun tenggakan berkurang.
Setelah jam 2-3 siang angin tetap dari arah pukul 8 tapi kecepatan bertambah hingga membuat air sedikit berombak dan sedikit keruh, tenggakan hampalapun praktis berhenti.
Feeding zone & strike zone :
Ada drop off/tebing batuan kira2 +/- 5 s/d 20 mtr dari tepian pulau atau +/- 3 s/d 10 mtr dari posisi rakit, di daerah inilah sering terlihat tenggakan hampala sedang mengejar2 mangsanya.
diet hampala di Cirata:
- Ikan pepetek (sejenis ikan2 glass fish) maks sebesar ibu jari
mangsaan yang terbanyak jumlahnya dan yg paling mudah dimangsa krn kurang gesit. Rata2 penjala ikan di bagan bisa mendapat ikan ini 5 s/d 20 kg hasil semalaman menjala.
- Ikan paray (mirip wader hanya ukuran lebih kecil kira2 sebesar kelingking warna emas polos) jumlah sangat terbatas dan gesit.
- anak2 ikan cichlid jenis tilapia, red devil, spoted cichlid (tidak tahu namanya), cichlid yg mirip louhan. rata2 gesit dan cukup agresif.
- anak2 ikan mas dll.
Waktu strike/tenggakan hampala terlihat:
Ketika matahari terbit s/d jam 2-3 siang dan atau ketika angin bertiup kecepatan sepoi2 dari arah pukul 8 dan tenggakan berhenti ketika angin berbalik arah atau angin bertambah kencang.
tambahan:
Saya pribadi dari beberapa kali kesempatan casting hampala biasanya selalu berhasil minimal 1 kali hookup, hasil terbanyak didapatkan ketika suasana sunyi sepi dari pengunjung rakit dgn 5 kali hookup pada hari Senin, 2x hookup pada hari Jumat dan hanya 1x hookup pada hari minggu ketika pengunjung rakit penuh.
Permasalahan:
1. Hampala tidak mau strike ketika lokasi ramai oleh pemancing (mungkin terlalu berisik ya) apalagi geng milis nih ngocol mulu :) Keadaan angin juga ternyata berpengaruh thd perilaku ikan.
2. Di Cirata hanya lure dgn warna2 natural + yang ada efek kilapan yang mendapat strike. Sudah di coba berbagai jenis warna lain tapi tak bersambut.
3. Cara me retrieve lure
Yang saya lakukan : lemparkan poper 3-5mtr melewati zona serangan, diamkan 10 hitungan lalu di sentak2 kasar sambil di retrieve terlihat spt ikan yang panik pontang panting kiri kanan, setelah sedikit melampaui zona serangan di retrieve perlahan dan steady sambil sesekali di sentak ringan/halus atau joran diketuk-ketuk ringan dan sesekali bikin splash. hasilnya
lumayan pernah naikkin 5 ekor dlm satu hari.
4. Kesesuaian antara joran, reel, kenur dan berat lurenya.
Tentunya saya pikir ada perbedaan yg signifikan antara joran khusus untuk lure casting dgn joran jenis lainnya.
Dari beberapa penjelasan dan ulasan Pak Jon mengenai masalah ini, saya kira hal penting ini sering terabaikan oleh kita. (dulu sy pengennya punya 1 joran untuk semua jenis activitas mancing :) )
Sebagai gambaran di bawah ini saya lampirkan peralatan yg saya gunakan setelah menemukan gear yg match, inipun hasil percobaan dari beberapa kali gonta ganti beli joran, kenur, dan reel, hingga akhirnya ketemu yg matching :)
Joran :
Joran casting merk Orion model lexus classic IM7 5.6" line:4-6 lbs lure: 1/8 - 5/8 Oz. buatan korea.
Cukup peka untuk lure2 cilik dgn padanan benang diameter kecil/sesuai.
Kenur :
Braided Sufix matrixpro 12lbs dia: 0.14mm (cukup tipis u ukuran 12lbs) + mono Berkley vanish fluorocarbon 14 lbs 0.33mm untuk leader.
reel :
Shimano Alivio 2500FA ratio 4.6:1 (saya suka dgn reel ini untuk kegiatan mancing/casting ringan karena beratnya cukup enteng juga karena bisa menggulung benang dgn ckp rapi).