Lodewijk
10-04-2007, 19:34
Anda ingin membeli rod untuk popping dan/atau jigging ?
Ada beberapa hal yg bisa dijadikan referensi dan panduan untuk memilih yg mana dng lebih tepat.
Untuk popping rod:
1. Jarak casting yg dibutuhkan.
2. Target ikan pancingan, apakah untuk ikan kecil atau untuk ikan monster.
3. Type reel yg dipakai, jenis kenur dan kelas kenur.
4. Berat popper/lure yg akan dipakai.
5. Tingkat kemahiran dari pemancingnya.
6. Bentuk tubuh/anatomy dari pemancingnya.
Dalam point2 diatas diharapkan akan dapat mempermudah pilihan kita. Berapa panjang rod yg dibutuhkan (point 1). Secara umum semakin panjang rod akan semakin jauh jarak lempar/castingnya. Tetapi kalau untuk popping tentu tidak bisa terlalu panjang karena akan bikin repot dan capai saat memainkan popper/lure.
Tidak hanya panjang secara umum, tapi juga panjang/jarak dari gimbal ke reel seat juga harus sesuai dengan panjang lengan/anatomy tangan kita, jarak yg sesuai dengan anatomy tangan kita akan semakin baik untuk memberikan 'load' pada rod secara maksimal saat casting (point 6). Jarak yg ideal adalah kira2 apabila tangan kiri yg memegang pangkal joran berada didepan ketiak, sedang tangan kanan lurus memegang rod pada bagian reel seat-nya seperti saat akan casting (apabila tidak kidal).
Lalu berapa pounds (lbs) kelas rod yg dibutuhkan (point 2 & 3). Kalau menarget GT monster tentu bisa dipertimbangkan untuk memakai rod dengan kelas min. 80lbs dan kelas reel + pemakaian kenur (PE) yg sesuai. Dari sini bisa diturunkan kelas-nya secara proportional kalau untuk menarget ikan yg lebih kecil.
Pemilihan rod akan semakin rumit apabila tidak tertera berapa berat maksimal lure/popper yg diijinkan (point 4). Rod bisa patah apabila dipakai casting popper/lure yg melebihi yg diijinkan. Secara umum untuk popper 200gr hanya bisa dilakukan oleh rod dng kelas PE-10 keatas, beberapa rod dng kelas PE-8 juga mampu melakukannya (rod hi-end). Popper 100-150gr dapat memakai rod kelas PE-6 atau PE-8, dan seterusnya. Memang lebih mudah kalau sudah ada tertulis berapa berat maksimal lure pada rod-nya, karena sulit untuk menimbang berapa berat maks. casting weight-nya apabila tidak terbiasa.
Apabila semua kriteria diatas sudah terpenuhi, ada jenis/type rod yg butuh keahlian pemancing agar bisa menggunakannya secara optimal (point 5).
Ada rod yg 'kaku'/fast action/hi-modulus graphite, rod ini memerlukan hentakan tenaga ketika casting, biasa disebut 'power cast'. Jenis rod ini cukup pakai tenaga untuk dapat memberikan 'load' yg optimal agar dapat casting jauh dan tentu memerlukan teknik casting yg cukup handal.
Ada pula yg cukup 'lentur', sehingga rod akan memberikan efek 'cambuk' ketika diayunkan saat casting. Rod ini lebih 'forgiving' bagi pemancing, tidak terlalu banyak makan tenaga, karena jarak lempar terbantu oleh lenturan balik rod. Biasanya rod jenis ini lebih cocok bagi yg belum terbiasa dengan casting.
Nah, kira2 itulah panduan sekedarnya untuk referensi saja. Semuanya tentu kembali pada anda, selalu ada saja faktor2 'non-teknis' yg mempengaruhi pada suatu keputusan pembelian barang.
Yang penting kita harus mengerti dahulu dengan jelas dan menyeluruh, kebutuhan2 apa saja yg diperlukan untuk rod popping. Dan juga, nama merk dagang dapat membantu. Rod ber-merk yg sudah punya nama biasanya selalu bagus, you'll get what you pay for......
Wah, jadi panjang juga yah..... rod untuk jigging lain kali saja deh, bersambung. Atau ada yg bisa bantu ?
Ada beberapa hal yg bisa dijadikan referensi dan panduan untuk memilih yg mana dng lebih tepat.
Untuk popping rod:
1. Jarak casting yg dibutuhkan.
2. Target ikan pancingan, apakah untuk ikan kecil atau untuk ikan monster.
3. Type reel yg dipakai, jenis kenur dan kelas kenur.
4. Berat popper/lure yg akan dipakai.
5. Tingkat kemahiran dari pemancingnya.
6. Bentuk tubuh/anatomy dari pemancingnya.
Dalam point2 diatas diharapkan akan dapat mempermudah pilihan kita. Berapa panjang rod yg dibutuhkan (point 1). Secara umum semakin panjang rod akan semakin jauh jarak lempar/castingnya. Tetapi kalau untuk popping tentu tidak bisa terlalu panjang karena akan bikin repot dan capai saat memainkan popper/lure.
Tidak hanya panjang secara umum, tapi juga panjang/jarak dari gimbal ke reel seat juga harus sesuai dengan panjang lengan/anatomy tangan kita, jarak yg sesuai dengan anatomy tangan kita akan semakin baik untuk memberikan 'load' pada rod secara maksimal saat casting (point 6). Jarak yg ideal adalah kira2 apabila tangan kiri yg memegang pangkal joran berada didepan ketiak, sedang tangan kanan lurus memegang rod pada bagian reel seat-nya seperti saat akan casting (apabila tidak kidal).
Lalu berapa pounds (lbs) kelas rod yg dibutuhkan (point 2 & 3). Kalau menarget GT monster tentu bisa dipertimbangkan untuk memakai rod dengan kelas min. 80lbs dan kelas reel + pemakaian kenur (PE) yg sesuai. Dari sini bisa diturunkan kelas-nya secara proportional kalau untuk menarget ikan yg lebih kecil.
Pemilihan rod akan semakin rumit apabila tidak tertera berapa berat maksimal lure/popper yg diijinkan (point 4). Rod bisa patah apabila dipakai casting popper/lure yg melebihi yg diijinkan. Secara umum untuk popper 200gr hanya bisa dilakukan oleh rod dng kelas PE-10 keatas, beberapa rod dng kelas PE-8 juga mampu melakukannya (rod hi-end). Popper 100-150gr dapat memakai rod kelas PE-6 atau PE-8, dan seterusnya. Memang lebih mudah kalau sudah ada tertulis berapa berat maksimal lure pada rod-nya, karena sulit untuk menimbang berapa berat maks. casting weight-nya apabila tidak terbiasa.
Apabila semua kriteria diatas sudah terpenuhi, ada jenis/type rod yg butuh keahlian pemancing agar bisa menggunakannya secara optimal (point 5).
Ada rod yg 'kaku'/fast action/hi-modulus graphite, rod ini memerlukan hentakan tenaga ketika casting, biasa disebut 'power cast'. Jenis rod ini cukup pakai tenaga untuk dapat memberikan 'load' yg optimal agar dapat casting jauh dan tentu memerlukan teknik casting yg cukup handal.
Ada pula yg cukup 'lentur', sehingga rod akan memberikan efek 'cambuk' ketika diayunkan saat casting. Rod ini lebih 'forgiving' bagi pemancing, tidak terlalu banyak makan tenaga, karena jarak lempar terbantu oleh lenturan balik rod. Biasanya rod jenis ini lebih cocok bagi yg belum terbiasa dengan casting.
Nah, kira2 itulah panduan sekedarnya untuk referensi saja. Semuanya tentu kembali pada anda, selalu ada saja faktor2 'non-teknis' yg mempengaruhi pada suatu keputusan pembelian barang.
Yang penting kita harus mengerti dahulu dengan jelas dan menyeluruh, kebutuhan2 apa saja yg diperlukan untuk rod popping. Dan juga, nama merk dagang dapat membantu. Rod ber-merk yg sudah punya nama biasanya selalu bagus, you'll get what you pay for......
Wah, jadi panjang juga yah..... rod untuk jigging lain kali saja deh, bersambung. Atau ada yg bisa bantu ?