candra
24-06-2007, 23:45
Untuk memenuhi hasrat dan permintaan beberapa kawan untuk hunting hampala di waduk Cirata, Sabtu tgl 23 jun 07, saya bersama seorang kawan berbekal berkeliling 'fish finder' ngubek2 di sekitar danau Cirata sampai menuju ke hulu sungai Citarum.
Start dari rumah jam 6.00 sampai di cirata sekitar jam 7:30, beberapa hari sebelumnya sering turun hujan sehingga level permukaan air masih terus naik dgn drastis, Sementara ini keadaan permukaan air berada pada level maksimum.
Di tepian masih padat oleh tumbuhan semak duri yang terendam sampai dgn jarak 5-10mtr dari daratan/pulau karena naiknya level permukaan air waduk.
Setelah keliling beberapa spot yg sebelumnya diperkirakan potensial dengan keberadaan hampala, ternyata tidak ditemukan tanda2 yg menunjukkan keberadaan ikan ini.
Sejak pertama naik perahu, FF sdah saya nyalakan untuk mengenali strktur dasar air sepanjang arah yg kami lewati menuju spot2 perkiraan, dibeberapa tempat sempat terlihat ada tanda2 keberadaan ikan di layar FF, di sebagian tempat malahan terlihat di layar banyak sekali tanda2 adanya ikan, tapi kemungkinan bukan ikan target yg kucari, karena umpan2 yang saya mainkan mulai dari spoon, minow dan poper tak ada yg mendapat respon.
Sampai jam 1 siang kita sampai ke dekat hulu Citarum, air sudah mulai terlihat coklat keruh akibat hujan hari2 kemarin. Terlihat banyak lalu lalang nelayan penjaring ikan di sepanjang hulu sungai yg lebat dgn tumbuhan eceng gondok, saya coba dekati rakit mereka rupanya ternyata mereka juga hanya berhasil mendapatkan sedikit ikan dan ada satu dua ekor hampala ukuran kecil2 saja.
Karena tak menemukan 'target operasi', akhirnya kami kmbali ke spot pertama, yang dulu pernah 'feeding frenzy' hampala.
Perahu di arahkan ke ujung terluar semak duri.
Coba casting, ganti2 lure, tak ada sambutan juga.
Lumayan cape, akhirnya kita mancing dasaran sambil istirahat dan menunggu waktu sore.
Mancing dasaran iseng hanya mangasilkan beberapa ekor 'cichlid totol' dan seekor nila setelapak tangan.
Jam 4 sore kapten mulai menuju rakit2 untuk menjemput penumpangnya yaitu para pemancing dasaran. Ada 6 orang pemancing yg dijemput, beberapa orang diantaranya pendapatannya lumayan, kebanyakan ikan nila ukuran setelapak tangan, sedikit patin kecil2, dan sedikit bawal ukuran hidangan yang menurut pemancingnya ada beberapa ekor bawal terlepas lagi karena benang putus tergigit ikan.
Walaupun tak berhasil menemukan keberadaan hampala, tapi sepanjang 'petualangan' ini terasa cukup menyenangkan karena pemandangan cukup indah sepanjang perjalanan.
Berikut foto2nya, enjoy!
Start dari rumah jam 6.00 sampai di cirata sekitar jam 7:30, beberapa hari sebelumnya sering turun hujan sehingga level permukaan air masih terus naik dgn drastis, Sementara ini keadaan permukaan air berada pada level maksimum.
Di tepian masih padat oleh tumbuhan semak duri yang terendam sampai dgn jarak 5-10mtr dari daratan/pulau karena naiknya level permukaan air waduk.
Setelah keliling beberapa spot yg sebelumnya diperkirakan potensial dengan keberadaan hampala, ternyata tidak ditemukan tanda2 yg menunjukkan keberadaan ikan ini.
Sejak pertama naik perahu, FF sdah saya nyalakan untuk mengenali strktur dasar air sepanjang arah yg kami lewati menuju spot2 perkiraan, dibeberapa tempat sempat terlihat ada tanda2 keberadaan ikan di layar FF, di sebagian tempat malahan terlihat di layar banyak sekali tanda2 adanya ikan, tapi kemungkinan bukan ikan target yg kucari, karena umpan2 yang saya mainkan mulai dari spoon, minow dan poper tak ada yg mendapat respon.
Sampai jam 1 siang kita sampai ke dekat hulu Citarum, air sudah mulai terlihat coklat keruh akibat hujan hari2 kemarin. Terlihat banyak lalu lalang nelayan penjaring ikan di sepanjang hulu sungai yg lebat dgn tumbuhan eceng gondok, saya coba dekati rakit mereka rupanya ternyata mereka juga hanya berhasil mendapatkan sedikit ikan dan ada satu dua ekor hampala ukuran kecil2 saja.
Karena tak menemukan 'target operasi', akhirnya kami kmbali ke spot pertama, yang dulu pernah 'feeding frenzy' hampala.
Perahu di arahkan ke ujung terluar semak duri.
Coba casting, ganti2 lure, tak ada sambutan juga.
Lumayan cape, akhirnya kita mancing dasaran sambil istirahat dan menunggu waktu sore.
Mancing dasaran iseng hanya mangasilkan beberapa ekor 'cichlid totol' dan seekor nila setelapak tangan.
Jam 4 sore kapten mulai menuju rakit2 untuk menjemput penumpangnya yaitu para pemancing dasaran. Ada 6 orang pemancing yg dijemput, beberapa orang diantaranya pendapatannya lumayan, kebanyakan ikan nila ukuran setelapak tangan, sedikit patin kecil2, dan sedikit bawal ukuran hidangan yang menurut pemancingnya ada beberapa ekor bawal terlepas lagi karena benang putus tergigit ikan.
Walaupun tak berhasil menemukan keberadaan hampala, tapi sepanjang 'petualangan' ini terasa cukup menyenangkan karena pemandangan cukup indah sepanjang perjalanan.
Berikut foto2nya, enjoy!