PDA

View Full Version : tanya plontang...???



chris
28-06-2007, 05:44
guys...

aku sering denger banyak kapten kapal yang memakai plontang agar dapet berlabuh tepat diatas spot.
yang aku mau tanyakan apakah plontang tersebut? fungsinya untuk apa n cara penggunaannya gimana ya?

thanx...

koerga
28-06-2007, 12:13
[QUOTE=chris;51712]guys...

aku sering denger banyak kapten kapal yang memakai plontang agar dapet berlabuh tepat diatas spot.
yang aku mau tanyakan apakah plontang tersebut? fungsinya untuk apa n cara penggunaannya gimana ya?
----------------------------------

plontang = pelampung, yang di ikat dengan anak plontang. fungsinya sebagai patokan dimana spot yg kita mau pancingin.

jadi misalnya kita mau mancing di tandes ato rumpon, kan kita cuma bisa tandain di gps koordinatnya, tapi lokasi persisnya mana kita tau? wong semuanya air gitu kok ;-)

nah, si plontang ini di ceburin di spot yg ada di gps. setelah stabil letaknya (karena kena arus dan angin), baru kita liat via sounder, dimana persisnya tandes/rumpon tersebut. misalnya aja kira2 5 meter di sebelah kiri depan dari plontang. setelah ketauan lokasi persisnya, baru kapal bisa di parkir persis didepan tandes/rumpon itu. ini yang susah. gampang ngomongnya, tapi perlu jam terbang 'parkir' kapal yang betul. cuma kapten yang berpengalaman aja yang bisa parkir kapal sekali jadi.

sbg gambaran, plontang itu di ikat dengan tali (jemuran) sepanjang .. m, sesuai dengan dalamnya air dan kuatnya arus saat itu. kalo dalamnya air 30m dan arus nyaris mati, maka tali di ukur -sebutlah- 32m dari pemberat plontang. pemberat bisa dibuat dari besi, atau apa aja yang berat (kurleb 5kg). 32m dari pemberat, adl 'ibu' plontang, yang di ikatin 'anak' plontang sejauh kurleb 2-3m. anak plontang ini fungsinya untuk tau kemana arus dan angin saat itu.

setelah pemberat di ceburin, baru 'ibu+anak' plontang di lempar. tunggu aja, sampai anak plontang hanyut sendiri kena arus (dan berhenti karena di iketin ke ibunya).

garis lurus dari anak ke ibu plontang inilah yang jadi acuan dimana kapal musti diparkir.

itu cerita ga ada arus. kalo arus kuat, kita musti kasih jarak lebih, sebutlah 36m dari pemberat. kalo ngga... hehe... ibu plontang bakal tenggelem blep.. blep... blep... alias sama aja bo'ong, kita tetep ngga tau tandesnya ada dimana. paling bagus lagi, kalo plontang ini berbentuk 'tiang bendera kecil', jadi dari jauh juga si plontang tetap keliatan.

gitu deh kira2... moga2 ada bayangan.. ;-)

teri_nasi
28-06-2007, 12:39
Plontang harus bawa kalo ga ada susah deh mancingnya. Buat aja pake batu besar ikat tambang kecil ke botol aqua besar dan di ikat plastik kresek atasnya. tambangnya agak panjang. Itu buat arah angin dan arus. Kapal minimal punya jangkar 3 biar tepat di depan rumpon/tandes. Biar mancing bawa hasil.

bonito
28-06-2007, 12:52
Kapal minimal punya jangkar 3 biar tepat di depan rumpon/tandes. Biar mancing bawa hasil.

Pak Joshua, kalau boleh tahu untuk apa jangkar sebanyak itu Pak?
Bisa tolong dijelaskan? Sekalian sharing kepada rekan FF yg lain.
Thanks.

chris
28-06-2007, 13:40
[quote=chris;51712]guys...

aku sering denger banyak kapten kapal yang memakai plontang agar dapet berlabuh tepat diatas spot.
yang aku mau tanyakan apakah plontang tersebut? fungsinya untuk apa n cara penggunaannya gimana ya?
----------------------------------

plontang = pelampung, yang di ikat dengan anak plontang. fungsinya sebagai patokan dimana spot yg kita mau pancingin.

jadi misalnya kita mau mancing di tandes ato rumpon, kan kita cuma bisa tandain di gps koordinatnya, tapi lokasi persisnya mana kita tau? wong semuanya air gitu kok ;-)

nah, si plontang ini di ceburin di spot yg ada di gps. setelah stabil letaknya (karena kena arus dan angin), baru kita liat via sounder, dimana persisnya tandes/rumpon tersebut. misalnya aja kira2 5 meter di sebelah kiri depan dari plontang. setelah ketauan lokasi persisnya, baru kapal bisa di parkir persis didepan tandes/rumpon itu. ini yang susah. gampang ngomongnya, tapi perlu jam terbang 'parkir' kapal yang betul. cuma kapten yang berpengalaman aja yang bisa parkir kapal sekali jadi.

sbg gambaran, plontang itu di ikat dengan tali (jemuran) sepanjang .. m, sesuai dengan dalamnya air dan kuatnya arus saat itu. kalo dalamnya air 30m dan arus nyaris mati, maka tali di ukur -sebutlah- 32m dari pemberat plontang. pemberat bisa dibuat dari besi, atau apa aja yang berat (kurleb 5kg). 32m dari pemberat, adl 'ibu' plontang, yang di ikatin 'anak' plontang sejauh kurleb 2-3m. anak plontang ini fungsinya untuk tau kemana arus dan angin saat itu.

setelah pemberat di ceburin, baru 'ibu+anak' plontang di lempar. tunggu aja, sampai anak plontang hanyut sendiri kena arus (dan berhenti karena di iketin ke ibunya).

garis lurus dari anak ke ibu plontang inilah yang jadi acuan dimana kapal musti diparkir.

itu cerita ga ada arus. kalo arus kuat, kita musti kasih jarak lebih, sebutlah 36m dari pemberat. kalo ngga... hehe... ibu plontang bakal tenggelem blep.. blep... blep... alias sama aja bo'ong, kita tetep ngga tau tandesnya ada dimana. paling bagus lagi, kalo plontang ini berbentuk 'tiang bendera kecil', jadi dari jauh juga si plontang tetap keliatan.

gitu deh kira2... moga2 ada bayangan.. ;-)
pak koerga,

jadi maksudnya plontang/pelampung itu harus ada 2bh ya yang besar untuk induk n kecil untuk anak plontangnya...

untuk talinya sendiri gitu sampai ditempat baru bisa diset panjangnya kan pak?

jadi kalo tandes ato rumponnya kecil gimana dong pak? kan kita harus parkir kapalnya dekat induk plontangnya.. betul ga pak?

koerga
28-06-2007, 18:10
[quote=koerga;51823]
pak koerga,

jadi maksudnya plontang/pelampung itu harus ada 2bh ya yang besar untuk induk n kecil untuk anak plontangnya...

untuk talinya sendiri gitu sampai ditempat baru bisa diset panjangnya kan pak?

jadi kalo tandes ato rumponnya kecil gimana dong pak? kan kita harus parkir kapalnya dekat induk plontangnya.. betul ga pak?

-------------

;-)

plontang induk sama anak sbetulnya sih sama aja ukurannya, tapi di bilang 'anak' karena dia 'ngglendot' -kata orang btawi- ke emaknya.

betul, tali di set setelah kita tau berapa kedalaman air di spot tsb. untuk ini ada cerita lucu.

syahdan, seorang teman dimilis sebelah bergadang 2 malem mbikin pemberatnya. dia cor sendiri pake semen. singkat cerita, pemberat dah jadi, en pergilah segerombolan orang bingung bin sutres mancing. mendekati spot, plontang di kasih ke abk dengan pesan 'nanti kalo gue bilang lempar, ini plontang lu lempar ya, jangan nunggu2 lagi!'

begitu dekat spot, dan tanda2 tandes udah keliatan di sounder, si x ini tadi tereak '...LEMPAAARR !!!...'.

abk, yang 'kali masih ngantuk en duduk di pinggir kapal, bengong aja tanpa reaksi, sementara kapal tetap jalan pelan2.. kesel karena perintah ngga di denger, si x (ato temennya si x ya? lupa gue.. - dia orang tob lho, baik di milis sbelah, maupun disini hehe..)- tereak lagi dengan suara menggelegar 'LEMPAAAAARRRR!!!' deket kuping si abk.
karena kaget, si abk sekarang bereaksi. pemberat (plus plontang) sekarang di lempar kebelakang kapal.

ok, sampe sini sih ga masalah deh.. nah, sekarang kapal berputar arah sambil mencari lokasi tandes itu relatif terhadap plontang. disini lucunya. temen si x, celingukan... 'eh, plontangnya mana yaaa?...' sambil tengok kiri kanan. semua orang dikapal ikut nyari, liat kiri kanan 'mannna plontangnya?...'.

rupanya, si plontang masih di iket ke pemberatnya, jadi si plontang langsung blep..blep..bleppp lenyap di telen laut.. ;-) ;-) bayangin muka si x itu, yang udah bela2in bergadang ngecor plontang.. di milis sebelah, kejadian ini dinobatkan jadi 'the most funny thing ever happened'... bahkan nulis ini pun gue sembari ketawa mbayangin kejadian konyol itu.

ok, kembali ke pertanyaan terakhir;
gimana klo tandesnya kecil?.. ga masalah.. sejalan dengan kapal mencari lokasi tandes, kita kan udah liat berapa kedalaman air. tali di ukur sedalam itu ditambah beberapa meter (kira2 aja, tergantung berapa kenceng arusnya). begitu tandes keliatan di sounder, pemberat langsung dibuang, di ikutin kedua plontang tsb.

setelah plontang mantap arahnya (anak plontang terulur kebelakang emaknya), kita cek lagi: dimana lokasi tandes relatif terhadap plontang. sebutlah kita ketemu depannya tandes berada 4m di depan plontang. nah, kapal di majuin deh kedepan, anggep deh 100 meteran, lurus, sehingga anak plontang-induk-kapal berada di satu garis lurus. disini kepiawaian kapten kapal ambil peran. dia yang menentukan ke abk yg siap2 lempar jangkar di depan, kapan jangkar musti dilempar.

setelah jangkar 'makan' -istilah buat jangkar udah mantep nancep di dasar laut- kapal di mundurin pelan2 sampe ke deket emak plontang, sedemikian rupa sehingga kalo kita turunin umpan, maka umpan itu akan jatuh paaassss didepan tandes tersebut.

di forum ini rasanya om johan jam terbangnya udah lebih dari cukup untuk urusan markir kapal, tapi dia mungkin senyum2 aja baca tulisan ini.. 'hmmm...sok tau dia...' gitu kali batinnya ;-)

gitu deh kira2... moga2 idenya ketangkep, maklum nulis itu ga gampang hehe... plis deh, suhu2 urusan perkapalan tolong benerin cerita gombal ini... ;-) ;-)

tobi_rimo
28-06-2007, 18:38
sorry pak chris, saya nimbrung mau ikutan nanya..

Pak Koerga,
Saya pernah dengan kl si kapten bilang Gak usah "di-plontangin", dan kadang2 "di-plontangin".
Artinya kira2 kapan saja atau pada kondisi apa saja bagusnya spot tsb pakai plontang?
berdasarkan besar kecilnya karang atau kuat lemahnya arus?
Mohon pencerahannya..
Thanks pak.

Salam
Iam

rion
28-06-2007, 18:42
[quote=koerga;51823]
pak koerga,

jadi maksudnya plontang/pelampung itu harus ada 2bh ya yang besar untuk induk n kecil untuk anak plontangnya...

untuk talinya sendiri gitu sampai ditempat baru bisa diset panjangnya kan pak?

jadi kalo tandes ato rumponnya kecil gimana dong pak? kan kita harus parkir kapalnya dekat induk plontangnya.. betul ga pak?


Pak Christian, sebelumnya di FF pernah dibahas tentang plontang,
coba klik ini : http://www.fishyforum.com/t2271/

Semoga bisa lebih jelas

koerga
28-06-2007, 20:39
sorry pak chris, saya nimbrung mau ikutan nanya..

Pak Koerga,
Saya pernah dengan kl si kapten bilang Gak usah "di-plontangin", dan kadang2 "di-plontangin".
Artinya kira2 kapan saja atau pada kondisi apa saja bagusnya spot tsb pakai plontang?
berdasarkan besar kecilnya karang atau kuat lemahnya arus?
Mohon pencerahannya..
Thanks pak.

Salam
Iam
--------------

bisa 2-2nya pak. biasanya kalo karang, terutama karang yang dangkal dimana kita (mungkin) bisa 'liat' karangnya, plontang udah ngga di perlukan lagi. 'liat' bisa berarti kita memang bisa liat itu karang, atau kita bisa liat itu karang dari luapan (?) apa ya istilahnya yang pas, dimana arus yang 'nabrak' karang menimbulkan ombak dengan ciri yg lain dari ombak di sekitarnya.

ambil contoh bgini: kalo spot udah pasaran semisal karang anyar di p 1000 untuk cari riri, semua orang udah tau itu spot. kapten kapal yg kita pake juga udah bisa markir kapal di spot itu dengan pas tanpa harus pake plontang. kalo dikasih plontang, malahan bikin susah nanti saat strike. si riri lari kanan kiri ngga karuan, bisa aja kenur kita malah nyangkut ke tali plontang. bukannya dapet ikan, malahan kemungkinan kita kehilangan sebagian kenur kita, kan?.

contoh lain adl saat dimana arus berubah jadi sangat kenceng. kalo kita pake plontang, takutnya si plontang hanyut. ini udah sering kejadian. awalnya arus sedeng aja, eehh makin lama arus makin kuat, sehingga si plontang seperti 'tenggelam' ato keseret arus alias ngga kelihatan lagi. biasanya si kapten lalu ngambil plontangnya, daripada lenyap di telen laut.

buset, ni para suhu plontang pada kmana niiihh?... tulung benerin crita belepotan ini dong.. ;-) ntar bukannya makin cerah, tapi makin butek hehe..
lagian, ternyata udah ada thread ini tuh kata om rion...

salam juga,
ii.

chris
28-06-2007, 20:53
[quote=chris;51870]

-------------

;-)

plontang induk sama anak sbetulnya sih sama aja ukurannya, tapi di bilang 'anak' karena dia 'ngglendot' -kata orang btawi- ke emaknya.

betul, tali di set setelah kita tau berapa kedalaman air di spot tsb. untuk ini ada cerita lucu.

syahdan, seorang teman dimilis sebelah bergadang 2 malem mbikin pemberatnya. dia cor sendiri pake semen. singkat cerita, pemberat dah jadi, en pergilah segerombolan orang bingung bin sutres mancing. mendekati spot, plontang di kasih ke abk dengan pesan 'nanti kalo gue bilang lempar, ini plontang lu lempar ya, jangan nunggu2 lagi!'

begitu dekat spot, dan tanda2 tandes udah keliatan di sounder, si x ini tadi tereak '...LEMPAAARR !!!...'.

abk, yang 'kali masih ngantuk en duduk di pinggir kapal, bengong aja tanpa reaksi, sementara kapal tetap jalan pelan2.. kesel karena perintah ngga di denger, si x (ato temennya si x ya? lupa gue.. - dia orang tob lho, baik di milis sbelah, maupun disini hehe..)- tereak lagi dengan suara menggelegar 'LEMPAAAAARRRR!!!' deket kuping si abk.
karena kaget, si abk sekarang bereaksi. pemberat (plus plontang) sekarang di lempar kebelakang kapal.

ok, sampe sini sih ga masalah deh.. nah, sekarang kapal berputar arah sambil mencari lokasi tandes itu relatif terhadap plontang. disini lucunya. temen si x, celingukan... 'eh, plontangnya mana yaaa?...' sambil tengok kiri kanan. semua orang dikapal ikut nyari, liat kiri kanan 'mannna plontangnya?...'.

rupanya, si plontang masih di iket ke pemberatnya, jadi si plontang langsung blep..blep..bleppp lenyap di telen laut.. ;-) ;-) bayangin muka si x itu, yang udah bela2in bergadang ngecor plontang.. di milis sebelah, kejadian ini dinobatkan jadi 'the most funny thing ever happened'... bahkan nulis ini pun gue sembari ketawa mbayangin kejadian konyol itu.

ok, kembali ke pertanyaan terakhir;
gimana klo tandesnya kecil?.. ga masalah.. sejalan dengan kapal mencari lokasi tandes, kita kan udah liat berapa kedalaman air. tali di ukur sedalam itu ditambah beberapa meter (kira2 aja, tergantung berapa kenceng arusnya). begitu tandes keliatan di sounder, pemberat langsung dibuang, di ikutin kedua plontang tsb.

setelah plontang mantap arahnya (anak plontang terulur kebelakang emaknya), kita cek lagi: dimana lokasi tandes relatif terhadap plontang. sebutlah kita ketemu depannya tandes berada 4m di depan plontang. nah, kapal di majuin deh kedepan, anggep deh 100 meteran, lurus, sehingga anak plontang-induk-kapal berada di satu garis lurus. disini kepiawaian kapten kapal ambil peran. dia yang menentukan ke abk yg siap2 lempar jangkar di depan, kapan jangkar musti dilempar.

setelah jangkar 'makan' -istilah buat jangkar udah mantep nancep di dasar laut- kapal di mundurin pelan2 sampe ke deket emak plontang, sedemikian rupa sehingga kalo kita turunin umpan, maka umpan itu akan jatuh paaassss didepan tandes tersebut.

di forum ini rasanya om johan jam terbangnya udah lebih dari cukup untuk urusan markir kapal, tapi dia mungkin senyum2 aja baca tulisan ini.. 'hmmm...sok tau dia...' gitu kali batinnya ;-)

gitu deh kira2... moga2 idenya ketangkep, maklum nulis itu ga gampang hehe... plis deh, suhu2 urusan perkapalan tolong benerin cerita gombal ini... ;-) ;-)
pak koerga,

saya ada baca topik dr pak jon sportfisherman, katanya baitfish selalu di depannya karang melawan arus ya. apa kita parkir kapalnya didepan karang ato rumpon itu ya?

thanx...

koerga
28-06-2007, 21:48
[quote=koerga;52014]
pak koerga,

saya ada baca topik dr pak jon sportfisherman, katanya baitfish selalu di depannya karang melawan arus ya. apa kita parkir kapalnya didepan karang ato rumpon itu ya?

thanx...

---------------

betul sekalee..

sering kita lihat film di tv orang menyelam ke kapal karam ato pinggiran karang. si ikan jarang berada di 'atas' kapal/karang, kan? mereka ngumpul di 'depan', darimana arusnya datang.

Johan
01-07-2007, 19:48
Quoted:
"di forum ini rasanya om johan jam terbangnya udah lebih dari cukup untuk urusan markir kapal, tapi dia mungkin senyum2 aja baca tulisan ini.. 'hmmm...sok tau dia...' gitu kali batinnya "

Koerga,
Hehehe... salah tebak km.. Dalam hati gua bilang, boleh juga ini anak...

Memang sih mungkin ada sedikit komentar:
- si plontang ini di ceburin di spot yg ada di gps.
Kalau menurut gua, karena akurasi gps tidak sangat tepat, sebaiknya plontang baru diturunkan setelah anda meyakinkan posisi spot itu dengan menggunakan sounder. Kalau hanya berpatokan dari gps aja, lalu ternyata jaraknya 16 meter disamping kiri misalnya, kan jadi sulit utk pengaturan posisi jangkar.
Setelah pelontang stabil terhadap arus, baru kita putar2 kapal lagi utk memastikan posisi tepatnya spot tsb.

Jangan gunakan BOTOL AQUA (spt saran teri nasi.), karena pada saat anda akan memajukan kapal utk labuh jangkar, botol ini tidak akan terlihat dari jauh, dan anda akan sangat kesulitan utk menentukan dimana posisi utk labuh jangkar. Akan lebih memudahkan kita kalau menggunakan tiang kecil yg dilengkapi dengan bendera yg warnanya berbeda, sepanjang 1-2 meter yg akan kelihatan dari jauh.
3 Jangkar?? Kapten yg paling jagopun akan kesulitan kalau harus menurunkan 3 jangkar.... Belum lagi nariknya... weleh2.....

Gua belum buka thread pelontang, ga tau siapa yg tulis dan isinya apa, tapi kalau masih ada yg membutuhkan keterangan, kasih tau aja, mungkin gua bisa bantu.

koerga
01-07-2007, 20:12
Memang sih mungkin ada sedikit komentar:
- si plontang ini di ceburin di spot yg ada di gps.
Kalau menurut gua, karena akurasi gps tidak sangat tepat, sebaiknya plontang baru diturunkan setelah anda meyakinkan posisi spot itu dengan menggunakan sounder. Kalau hanya berpatokan dari gps aja, lalu ternyata jaraknya 16 meter disamping kiri misalnya, kan jadi sulit utk pengaturan posisi jangkar.
-------------------

di salah satu kaset jadul gue, ada lagu yg kata2nya:
'looook, what did i tell yaaa...!'
hehe.. makasih om, pancingannya di makan :smt117

gps jaman sekarang akurasinya udah lebih bagus dari yg dipake jadul di kapal, oom. bisa cuma mleset 5 m doang en prosesornya cepet banget nyari satelitnya hehe.. apalagi klo di laut, mustinya lebih bagus lagi kalik ya, kan ga ada halangan sama sekali :smt102 mungkin ini giliran om joel palembang yg pasang iklan gps diatas yg kasih keterangan ;-)

sampe ketemu di ayer, moga2.. :smt083
salam.

yopie
18-07-2007, 15:49
Bapak Koerga pernah mancing sama saya, lalu ada kapal gila gede banget jalan kenceng tanpa mau bergeser dari jalur, persis mengancam kapal kecil yang tak berdaya tempat saya dan koerga mancing. Ngeri...mepet sekali, untung kapal akhirnya selamat, tapi plontangnya bablas

koerga
18-07-2007, 22:51
Bapak Koerga pernah mancing sama saya, lalu ada kapal gila gede banget jalan kenceng tanpa mau bergeser dari jalur, persis mengancam kapal kecil yang tak berdaya tempat saya dan koerga mancing. Ngeri...mepet sekali, untung kapal akhirnya selamat, tapi plontangnya bablas
--------
hahaha... iya.. bos Yopie ini ngajak mancing pake kapalnya, rena, yg asoi banget larinya. waktu itu si kapt alex udah nurunin plontang, dan mau lego jangkar waktu gue liat itu besi segede gunung jalan lurus ke arah kita.. gue bilang sama si kapt untuk majuin kapalnya, sementara si gunung besi makin deket...
wealah.. kok itu kapal lurus bener ya jalannya... lurus menuju plontang.. dan setelah si kapal lewat, plontang kita lenyap di telen baling2.. ;-)
sekali itulah gue liat yopie keluarin piaraan kebon binatangnya.. hahaha...
akhirnya kita mancing pake plontang cadangan: live jacket yg di iket2 sama sisa tali en kenur tuebell .. hahaha..

sudharmoboy
18-08-2007, 10:49
Kalau kami mancing selalu pakai 2 bahkan 3 plontang yang masing2 warna Induknya berbeda, begitu pas menurut JPS plontang pertama diturunkan baru kapal muter disekitar plontang sambil melihat Fish Finder [Deep Sounder] liat ikan main dimana? pada posisi ikan "main" kami turunkan lagi Plontang kedua dst baru parkir kapalnya didepan arus plontang tempat ikan main, dan Plontang kami buat dari derigen bekas ukuran 15 atau 20 ltr diberi tiang bendera sepanjang 1,5 meter dari bambu kuning yang kecil,dirigen disisi air 1/4 atau 1/5 bagian sebagai pemberat ditambah batu atau timah pada pegangannya. baru kemudian di diikat dengan tali induk, plus tali buat anakannya, kami malahan pakai anaknya 2 atau 3, jadi arusnya benar2 "kelihatan" soalnya kalau cuma pakai 1 anak kadang2 ngoco ditiup angin.