PDA

View Full Version : Under Construction



albatross
30-08-2007, 01:55
Teman2 Pemancing,
ini kapal kedua yang saya buat di binuangeun, setelah albatross.
rencananya ada dua kamar tidur, dua toilet, dapur dan ruang tamu.
mesin 2 (Twin Screw) mitsubishi 6D15.mudah2an bisa mencapai speed 20+ knots. Bagaimana modelnya? Ide saya buat kapal ini adalah murah meriah tapi enak di lihat dan larinya lumayan maksimal di lihat dari penggunaan mesin yang tidak sebesar kapal2 import. Mohon komentar teman2 agar saya bisa mengoreksi kekurangan2 kapal buatan saya. Terima kasih.

rudy
30-08-2007, 08:45
Salam kenal Pak Richard,

Kalo boleh tau murah meriahnya ngabisin berapa?, saya lagi mikir2 pensiun tingal di pantai dan punya kapal ukuran sedang yg ekonomis utk kegiatan sehari-hari.. mancing, yah sekarang sih mimpi2 dulu kali ya..

tica
30-08-2007, 10:25
wah mantep banget nih kapalnya...

butuh biaya berapa ya pak bikin kapal kaya gini....trus perkiraan biaya operasional (minus kapten abk dll) berapa yaa....jadi ngilerr deh..udah gak sabar nih desember di binu.

30-08-2007, 12:53
wah mantep pak ! kapan siap nie pak ???? kalo buat di charter murah meriah juga gak pak ?:D:D:D bagaimana dgn albatros pak ? di sewain juga kan pak ??? berapa duit pak ?:smt023:smt023:smt023

albatross
30-08-2007, 14:35
Salam Kenal juga Pak Rudy,

Samapi sejauh ini biayanya sudah mencapai 550jt, belum termasuk railing. tapi sudah berikut mesin, gear box, as, dan propeller. Fighting chair juga lagi dalam proses pembuatan. maksud saya murah bila di bandingkan dengan kapal buatan australia atau america yang saya lihat di majalah Blue Water, dengan ukuran sama harganya 1,5 juta Dollar U.S. dan speednya kapal mereka hanya 28 knot max. dengan mesin 1000 HP. yanmar @500 hp. sedangkan saya hanya pakai mesin 300 hp.

albatross
30-08-2007, 14:43
Om Ben,

perkiraan saya including finishing mudah2an gak lewat dari angka 600 jt. trus kalau masalah biaya operasionalnya tergantung dari speed yang kita jalani. kalau full speed terus pastinya solarnya juga akan bertambah boros kan pak. tapi yang jelas saya mengusahakan semaksimal mungkin dengan solar yang boros tapi kita sesuaikan dengan lari kapal yang cepat juga. kalau di banding dengan kapal yang udah ada di binu, pakai mesin yang sama 2 unit, kapalnya max 15 knot. itu menurut informasi dari kapten2 di binu Om. Trus kalau masalah genset, utk menghemat biaya malah saya mau pakai ac mobil untuk siang hari jadi gak perlu pakai genset lagi. tapi ac mobil aja katanya yang baru full set sudah 7 jutaan.

albatross
30-08-2007, 15:11
Thank you pak Ryan Su buat dukungannya,

Mudah2an 2 bulan lagi udah selesai pak. Ya rencananya memang mau di sewakan. kalau albatross rencananya mau di sewakan 5 jt, tp yg baru ini rencananya 8 jt pak.
silahkan telepon aja langsung ke 0818754969.
tapi dari tgl 5 sampai tgl 13 sept saya umroh dulu pak.

fishy
30-08-2007, 15:24
Penggunaan mesin besar dibutuhkan pada planing hull untuk 'mengangkat' badan kapal. Ini mengakibatkan kapal bisa mencapai kecepatan tinggi, tetap stabil pada laut yang berombak, dan nyaman digunakan. Kekurangannya tentu saja penggunaan bahan bakar yang boros.

Desain 'longboat' biasanya digunakan agar kapal bisa mencapai kecepatan tinggi dengan mesin kecil tapi kalau ombak agak besar kapal seperti ini tidak dapat berlari cepat dan tidak nyaman digunakan. Kelebihannya entu saja penggunaan bahan bakar yang efisien.

Jadi setiap design ada keuntungan dan kerugiannya

albatross
30-08-2007, 17:00
Betul Sekali Pak,
Tetapi itu teori lama yang sekarang mulai di tinggalkan. bahkan di Australia aja mereka udah mulai memodifikasi bottom hull supaya bisa efisien. kalau masalah di ombak besar, itu saya rasa tidak tergantung dari model long atau shortnya pak, tetapi dari design lambung kapal itu sendiri pak. kalau kapal kayu yang ada di Indonesia, kebanyakan ambil dari model eropa, (Round body) yang mana gejala rolling kapal di saat menghadapi ombak samping akan terasa sekali. sementara model aplikasi dari kapal jepang, kebanyakan square U jadi dalam menghadapi ombak samping akan lebih cepat kembali ke posisi netral. dan itupun setau saya deadrise tidak boleh melebihi 18 derajat kalau tidak mau merasakan gejala rolling yang cukup parah.
Mohon koreksi bila ada kesalahan pak. Thank you

fishy
30-08-2007, 17:12
maksud saya longboat bukan kapal yang panjang, tapi design hull yang diciptakan oleh Yamaha. Desain ini cukup banyak ditiru disini, dan memang bentuk kapalnya relatif panjang bila dibandingkan dengan lebarnya sehingga disebut longboat.

Anyway saya bukan ahli kapal, punya aja nggak, hehehe. Kalo soal beginian mending sama pak Jon atau Johan

albatross
30-08-2007, 18:40
maksudnya long boat kalau saya tidak salah, perbandingan panjang dan lebar kapal melebihi 1 : 5. terkadang 1 : 5 pun sudah bisa di kategorikan long boat. misalnya lebar kapal 1 meter dan panjang kapal 5 meter, ini pun sudah bisa di kategorikan jadi long boat pak. apalagi kalau lebar 1 meter, panjangnya 9 meter. nah kalau kapal buatan luar kebanyakan lebih lebar misalnya panjang kapal 15 meter, lebarnya bisa sampai 5 atau 6 meter. mereka(amerika atau australia ) lebih suka perbandingan 1:3. maka dari itu water plane mereka berubah drastis. jadi rata2 kapal import membutuhkan misin yang jauh lebih besar untuk mencapai speed di atas 20 knot. ( Khusus untuk mesin inboard, long shaft )
Anyway saya juga bukan ahli dalam perkapalan tapi saya sangat antusias mempelajari ini agar supaya para pemilik kapal bisa mendapatkan hasil maksimal dari penggunaan mesin2 mereka yang besar2 tenaganya pak.
kapal kedua saya juga saya belum tahu bisa lari berapa. tapi mudah2an saja bisa mencapai 20 knot pak. doakan yah pak mudah2an berhasil.

isnaeni
30-08-2007, 18:44
Salam kenal pak Richard, kayaknya kapalnya top ... utk member FF ntar sewanya ada diskon kali ya pak :D :smt023

albatross
30-08-2007, 22:27
slam kenal juga pak Is, Thank you buat komentarnya... kita lihat nanti yah pak tentang diskon. itu aja kalau top speednya dapet 20 knot, pasti kita lebih cepet sampai di lokasi mancing pak. hehehe....

Sportfisherman
31-08-2007, 12:30
Albatros ,

Faktor yang paling dominan agar kapal bisa melaju cepat adalah BERAT kapal dan TENAGA mesin kapal , dgn menggunakan 2 engines kapal cenderung lebih berat daripada hanya menggunakan 1 engine dgn total HP yang sama . Ini belum memperhitungkan drag dari under water gears yang double juga tetapi untuk safety , memang Twin engined boat lebih baik .

Kalau soal hull design , umumnya Deep Vee lebih cocok untuk menggunaan offshore sedangkan Shallow Vee untuk daerah pantai , keuntungan Deep Vee sangat terlihat kalau kapal lagi melaju dgn di dorong ombak dari belakang , dgn Deep Vee kapal akan tetap lurus sesuai arah kemudi sedangkan dgn Shallow Vee , kapal cenderung harus terus di kompensasi arahnya , dgn Flat bottom dgn keadaan yang sama , bisa surfing n bukan boating .

The boat looks nice tapi banyak detail yang harus anda perhatikan untuk dapat mencapai target 20 knots , jangan terpana dgn apa yang anda baca di boating magazine bahwa kapal merk import bisa mencapai 30+ knot , article mereka cenderung menggunakan 1/2 fuel + no water serta kapal dalam keadaan baru , kapal yang sama setelah di isi dgn bermacam macam peralatan n barang bawaan mungkin hanya mampu cruising sekitar 28 knot .

Ada juga yang membaca 1 mph adalah sama dgn 1 knot , FYI 1 knot tuh sekitar 1.15 miles
atau 1.85 km , banyak article menggunakan figure mph sebagai knot agar data specs. kapal menjadi berbunga bunga .

Kalau saya sih merasa lebih nyaman cruising pada speed sekitar 18 ~ 23 knot tergantung besar kecil nya ombak , kalau deal calm flat yah boleh cruising 30+ knot tetapi kalau situasi di Binuangeun cruising 30+ knot bisa bisa body kapal + peralatan nya cepat rusak n penumpangnya babak belur .

Just my honest opinion .

Jon .

albatross
31-08-2007, 12:59
Thank's Pak Jon,
Your opinions are very true... tapi kapal2 yang kebanyakan di buat di indonesia, khusus utk twin screw (inboard), kebanyakan terjadi kavitasi, sehingga banyak yang kehilangan tenaga. jadi sangatlah mubazir kalau solar terbuang percuma pak.
kebanyakan orang setuju kalau fuel equals to speed. tapi kenyataannya banyak kapal yang salah design sehingga fuel yang boros pun tidak dapat optimum speed.
BTW, doakan yah pak, mudah2an bisa dapat lari 20 knot.

Cheers,
Richard.

Sportfisherman
31-08-2007, 18:59
Richard ,

Kapal buatan Indonesia kebanyakan adalah hasil cloning dari kapal import dan umumnya sih kalau hanya niru saja tanpa ada re-engineering , hasil nya cukupan lah kendati masih ada kekurangan disini dan disana , body yang terlalu tipis ditempat yang vital dan terlalu tebal di bagian yang sebenarnya tidak perlu serta tebalnya dempul krn mould nya tidak sempurna .

Yang anda sebutkan tuh adalah hasil re-engineering tanpa perhitungan seperti merubah power system dari kapal yang mulanya stern drive/outboard ke shaft drive , ini hanya akan mengakibatkan shaft angle yang besar sehinnga pada waktu power dari engine diteruskan ke propeller untuk mendorong body kapal , scenario terburuknya mengakibatkan buritan kapal cenderung naik dan mendorong bagian depan kapal malah memedam ke air , dgn naiknya buritan maka terjadi cavitation serta rudder tidak berfungsi baik dan dgn memendamnya bagian depan kapal membuat kapal susah terkendali . Belum lagi pilihan propeller nya , baik diameter , number of blade dan pitch nya , gear ratio dari engine , rudder size , etc. , etc. .

Kalau cloning secara keseluruhan dari kapal yang memang sudah twin screw akan sangat mudah untuk memperoleh hasil cukupan tetapi harus diperhatikan juga tebal body sehingga kapal tidak miring kesatu arah , posisi perabotan terpasang juga perlu diperhatikan dan furniture untuk rumah umumnya terlalu berat digunakan diatas kapal .

Good luck with your 20 kt. quest !

Jon .

roel
31-08-2007, 19:19
Teman2 Pemancing,
ini kapal kedua yang saya buat di binuangeun, setelah albatross.
rencananya ada dua kamar tidur, dua toilet, dapur dan ruang tamu.
mesin 2 (Twin Screw) mitsubishi 6D15.mudah2an bisa mencapai speed 20+ knots. Bagaimana modelnya? Ide saya buat kapal ini adalah murah meriah tapi enak di lihat dan larinya lumayan maksimal di lihat dari penggunaan mesin yang tidak sebesar kapal2 import. Mohon komentar teman2 agar saya bisa mengoreksi kekurangan2 kapal buatan saya. Terima kasih.


wuiidiiihh...tambahin senjata di depan nya keren nih pak, kyk kapal us navy..hehehhehee keren pak, mdh" cepet slesai dan di ajakin nyobain:smt023

albatross
31-08-2007, 22:23
That's all true Mr.Jon

Thanks a bunch for your advise. i'll keep that in mind.

albatross
31-08-2007, 22:27
Thanks pak Rully,

itu depannya saya kombinasikan model Cabo Yachts dan Albemarle. aminnn... mudah2an cepat selesai. kapan2 main aja k binuangeun pak.

Sportfisherman
31-08-2007, 23:15
Thanks pak Rully,

itu depannya saya kombinasikan model Cabo Yachts dan Albemarle. aminnn... mudah2an cepat selesai. kapan2 main aja k binuangeun pak.

Richard ,

Concentrate on the bottom of the hull if you want that 20+ knots speed , what topsides are just cosmetics !

Jon .

albatross
01-09-2007, 08:26
Siap Pak Jon,

Soal Bottom Hull saya pakai design sendiri, yang mana saya mengusahakan sebisa mungkin shaft angle di bawah 5 derajat. jadi seolah2 bottom hullnya seperti kombinasi mono hull dan catamaran. karena kalau hanya mono hull, pasti perlu mesin dengan tenaga besar seperti yang sudah banyak di aplikasikan pada kapal luar.
Can't wait to ride it and find out how fast "she" can cruise...

Cheers...

sudharmoboy
01-09-2007, 09:28
Pak Richard selain bentuk kapak Perbandingan Gear Box panjang Shaft dan ukuran Propellernya juga sangat pengaruh kalau bentuk kapal udah memenuhi syarat tp propellernya tidak ketemu rationya juga akan memperlambat lajunya kapal. belum lagi "rumah" Propellernya, Saya sering ketemu teman2 yang design bentuk kapalnya cukup bagus tetapi dari awalnya mereka tidak menetapkan jenis Engine dan Ratio Gear Box pada akhirnya problem muncul di "rumah" Gear box, ada yang "mentok" atas atau bawah, bukankah angle Propeller Shaft yang bagus itu sekitar 16 derajat dari Output Shaft Gear Box? dan kalau gak salah "Central Gravity" Engine juga sangat berpengaruh pada saat kapal "Planning"? ini hanya pengalaman saya pribadi lho Maaf kalau saya salah dan sok tau

Sportfisherman
01-09-2007, 11:25
Pak Richard selain bentuk kapak Perbandingan Gear Box panjang Shaft dan ukuran Propellernya juga sangat pengaruh kalau bentuk kapal udah memenuhi syarat tp propellernya tidak ketemu rationya juga akan memperlambat lajunya kapal. belum lagi "rumah" Propellernya, Saya sering ketemu teman2 yang design bentuk kapalnya cukup bagus tetapi dari awalnya mereka tidak menetapkan jenis Engine dan Ratio Gear Box pada akhirnya problem muncul di "rumah" Gear box, ada yang "mentok" atas atau bawah, bukankah angle Propeller Shaft yang bagus itu sekitar 16 derajat dari Output Shaft Gear Box? dan kalau gak salah "Central Gravity" Engine juga sangat berpengaruh pada saat kapal "Planning"? ini hanya pengalaman saya pribadi lho Maaf kalau saya salah dan sok tau

Richard ,

This is GOOD ADVISE , biasanya engine + gear box sudah dipasang di hull sebelum upper side terpasang sehingga mudah terlihat ada yang mentok atau tidak dan kalau shaft angle nya terlalu steep atau tidak , ada gearbox yang " down angle " untuk mengurangi agar mesin tidak terlalu mendongak tetapi shaft angle yg optimum untuk hull harus dipertahankan .

Lebih besar diameter propeller , lebih besar daya angkatnya dan lebih banyak daun propeller juga effek nya sama , kalau anda hanya bikin 5 derajat tentu propeller nya tidak bisa terlalu besar diameter nya jadi anda harus menambah blade nya dari 3 ke 4 atau 5 blades .

CoG sangat berpengaruh dgn attitude dari kapal , apa menunduk atau mendongak pada waktu tidak bergerak , paling ideal sih level tetapi kalau menunduk sedikit tidak apa karena dorongan propeller akan menaikan bagian depan ( assumsi nya shaft angle OK nih ) tetapi kalau ternyata mendongaknya terlalu tinggi , trim tab harus ditambah agar kapal bisa level dgn cepat ( out of hole ) dan propeller mendorong maju dan bukan mau lepas landas spt. pesawat terbang .

Jon .

albatross
03-09-2007, 15:04
Thanx Pak Boy,

Sepengalaman saya, kalau shaft angle melebihi 8 derajat, yang ada kapal kita kayak pesawat terbang mau take off. jadi power mesin terbuang percuma hanya untuk mengangkat kepala kapal. dan pada posisi seperti itu, tahanan kapal menjadi lebih besar. itu tahanan mutlak, lebih mudah kalau tahanan gesek (Gliding) sehingga kapal lebih mulus meluncurnya.
Kalau soal panjang shaft itu sama aja dengan kita pakai obeng. kalau obeng panjang tentunya memutar skrup akan jauh lebih ringan. jadi tenaga mesin tidak ada yang hilang.(dengan catatan tidak ada yang baling).
Sekedar informasi, albatross yang saya buat itu mesinnya hanya 44 pk, dengan ukuran panjang kapal 15 meter dan lebar 3 meter. shaft angle nyaris 0 derajat. hasilnya albatross dapat cruising di angka 9 knots. dan max 10 knot.
COG ( Central Of Gravity ) sangat berpengaruh pada kestabilan kapal. bukan pada larinya kapal. tapi trim yang berpengaruh pada plann kapal. (e.g: Stern trim atau Bow trim atau Proppper trim ) itu yang paling bagus adalah Propper trim.
Sekian Pengalaman saya pak. Maaf kalau ada yang tidak betul.

Regards,
Richard

albatross
03-09-2007, 15:20
Siip Pak,
Tapi setau saya, yang namanya kita mendesign sebuah kapal, secara mutlak kita memang sudah harus punya spek ukuran mesin. Dan kapal tersebut emang sudah harus di rancang lengkap dengan ruang mesinnya, sehingga kita tidak seperti trial and error. kalau sampai kita pasang mesin dulu baru pasang upper side, itu sama aja kayak kita buat kapal kayu pak. hehehe....
Kapal yang lagi di buat ini sudah saya sediakan ruang baling2 dari as sampai body yang belakang jaraknya 60 cm. jadi kalaupun saya pakai baling2 dengan diameter 80 cm, masih ada free space 40 cm. ini sudah lebih dari 20% diameter baling2 untuk mencegah terjadinya kavitasi.
Kalau soal COGnya, bagian belakang pas ruang mesin sudah saya buat seperti catamaran, untuk menstabilkan gejala rolling dari body kapal.
trim tab di kapal fiber glass sangat mudah kita buat langsung di kapalnya pak. jadi bagian belakang kapal kita buat flat sekitar 1 sampai 2 meter. kalau seumpamanya kapal dengan lebar 4 meter dan panjang bagian belakang yang flat itu 2 meter, asumsikan tinggi kapal 1 meter, mak hukum archimedes yang berlaku adalah 8 ton tahanan belakang kapal.jadi secara otomatis kapal akan menolak untuk di dongakkan terlalu tinggi oleh tenaga mesin.

Richard.

sudharmoboy
03-09-2007, 21:24
Yhx Pak atas ilmunya betul kata bapak pengalaman saya adanya di kapal kayu, bukan difiber, saya tdk tau sebegitu besarnya perbedaan antara kapal kayu dan Fiber, maklum belum pernah punya kapal Fiber beberapa kali beli/bikin semuanya kapal kayu "mini" ukuran 2,5 x 14 meteran, dan pernah saya setel as Propellernya antara 6 - 8 derajat hasilnya begitu kapal di gas malah "nunduk", untuk kapal kayu bisakah Pak Richard bagi pengetahuannya? apakah angle nya tetap mendekati nol supaya bisa bagus daya dorongnya? Terima kasih sebelumnya

albatross
04-09-2007, 10:22
Sama2 Pak. Kalau 2,5 X 14 itu perbandingannya saja sudah masuk 1:5,6 ( long boat )
yag mana water planne nya sudah masuk untuk bisa lari cepat. sebetulnya untuk ukuran sha