Thread: Operasi Penangkapan Illegal Fishing

Kapal Pengawas, DKP Gelar Operasi Serentak Menangkap 24 Kapal Diduga Melakukan Illegal Fishing.

Departemen Kelautan dan Perikanan dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab dituntut untuk mengawasi serta mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan. Hal ini bukan merupakan tugas yang ringan, karena disamping luas wilayah perairan yang harus dikendalikan juga sangat terbatas tenaga pengawas dan sarana dan prasarana pengawasan.

Kapal Pengawas Hiu 001, 002, 003, 004, 005, 006, 007 dan 008, Barracuda 01, dan 02, Todak 01 dan 02 dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan secara serentak bersama-sama melakukan kegiatan Gelar Operasi Serentak di perairan wilayah Indonesia, terutama perairan Barat Sumatera, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Selat Makasar dan Laut Arafuru.

Pada periode operasi tanggal 19 Mei s.d 2 Juni 2004 telah diadakan Gelar Operasi Serentak oleh Kapal Pengawas Ditjen PSDKP. Pengawasan secara serentak diperairan Indonesia selama 2 (dua) minggu mengerahkan 12 Kapal Pengawas, Hiu, Barracuda dan Todak, dibagi beberapa group.

Hasil Gelar Operasi : Kapal Pengawas Hiu 003 sebanyak 7 kapal ikan Asing berbendera Indonesia terdiri dari Km. Intan Permata, KM. Genta Mina 04, Km. Pulo Mas Jaya, Kapal Ikan Indonesia, Kapal Ikan Asing dan 4 KIA yang belum terketahui nama Km.nya. Dua kapal di Adhock ke Pontianak, dan S Kapal di Adhock ke Tanjung Pandan oleh KP. Hiu. 003.

KP. Todak Ol dan Kp. Barracuda 02 memeriksa Km. Pahlawan Sejati (KII), di perairan P. Seliu, diberi surat peringatan.
KP. Todak 02 memeriksa Km. Putra Bahagia (KII) diberi surat peringatan dan 3 kapal ikan (KII) dengan indikasi pelanggaran dokumen tidak lengkap di Adhock ke Tegal dan Km. Intanan (KII) di perairan Laut Jawa indikasi pelanggaran dokumen tidak lengkap di Adhock ke Pekalongan.

KP. Hiu 001 memeriksa Km. Alam Jaya (KII) tidak ada indikasi pelanggaran dengan dokumen lengkap.

KP. Hiu. 004 memeriksa Km. Ramayana (KII), Km. Dewi Portuna (KII), Km. Papua Jaya (KII) indikasi pelanggaran daerah tangkap dan alat tangkap lalu di Adhock ke Kupang.

KP. Hiu 005 memeriksa Km. Fu Yuan Yu 511 (KIA), Km. Fu Yuan Yu 512 (KIA) indikasi pelanggaran dokumen tidak lengkap alat tangkap pair trawl lalu di Adhock ke Merauke.

KP. Hiu 006 memeriksa Km. Sinar Jaya Perkasa (KII) jenis alat tangkap kapal pengangkut indikasi pelanggaran tidak ada dan dokumen lengkap.

KP. Hiu 007 memeriksa Km. Tirta Nusa (KIA) di Adhock ke Pontianak dengan alat jenis alat tangkap Trawl dan indikasi pelanggaran daerah tangkap, alat tangkap dan tidak ada dokumen IKTA dan Km. Garuda Indah (KII) jenis alat tangkap Purse seine indikasi pelanggaran izin tidak sesuai dengan ketentuan lalu di Adhock ke Pemangkat.

Gelar Operasi Serentak Kapal Pengawas Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan didukung beberapa personil TNI-AL telah memeriksa dan meng Adhock / menahan sejumlah 24 Kapal Ikan terdiri 15 Kapal Ikan Indonesia dan 9 Kapal Ikan Asing. Kegiatan Gelar Operasi Serentak ini berlangsung sepanjang tahun. Kegiatan ini dilakukan Departerunen Kelautan dan Perikanan, dalam rangka law enforcement bidang perikanan bersama penegak hukum laut lainnya dengan harapan dapat menyelamatkan sumberdaya kelautan dan perikanan paling tidak mengurangi / menekan illegal fishing di Perairan Indonesia.

Sumber : Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan