Donatur he he....
Tapi yang pentingkan bisa menyalurkan hobby mancingkan...
Kalau mau masuk nominasi Babon memang banyak faktor yang harus diperhatikan, selama 2 tahun mancing di MBAU seharusnya mas KOMPENI bisa mengenal karakteristik kolam dari kebiasaan makan ikan dilapak 1 atau 2 atau 3 dan seterusnya yang dimaksud disini adalah spot tempat biasa ikan makan. Misalnya lapak 1 ikan makan di spot tengah pinggir kolam, lapak 3 ikan makan di dibawah blower dan seterusnya. Masalah umpan juga seharusnya sudah bisa dipastikan dari kebiasaan makan ikan. Misalkan pada beberapa hari ini umpan yang jalan ( yang dimakan ikan ) lebih menonjolkan beraroma wangi nangka maka dapat dipastikan umpan yang beraroma nangka akan terus dimakan ikan selama beberapa hari kedepan. Kombinasi upan lama ( yang biasa dimakan ikan selama beberapa hari tersebut ) ditambah umpan inovasi baru baiknya dicoba. Sebagai contoh dua mata kail pakai umpan lama dan satu mata kail pakai umpan baru.
kombinasi umpan ini dicoba secara terus menerus pada satu titik spot dan kalau ikan rame yang makan terus maka dapat dipastikan setelah habis ikan ramenya bobonppun ikut terangkat pada titik spot yang telah kita bina.
Banyak orang berfikir ( termasuk saya ) ada oplosan yang jitu yang dipakai oleh para juara galatama. tapi setelah saya jalani dan mencoba melirik oplosan sang juara ternyata sama saja seperti oplosan yang dipakai oleh saya sendiri. nah... keberuntunganlah yang menjadi faktor paling penting disertai usaha yang serius seperti membina umpan pada satu titik spot secara terus menerus pada tiap sesinya.
COBA mas Kompeni search dulu di fishy forum ini, banyak umpan oplosan yang sudah ditampilkan disini.
mohon maaf reply ini hanya sekedar teori saja, yang saya ambil dari pengalaman pribadi saya.
Tapi yang penting hobby mancing tetap jalan, mau menang atau nggak menang yang penting mancing.......
Salam
Baru rencana mancing doang......
Bookmarks